Minggu, 08 Mei 2016

Setengah Lingkar Bumi

'Mengapa aku harus mengelilingi setengah lingkar bumi untuk menemukan seseorang yang mencintaiku sepenuh hati padahal orang itu selama ini ada di dekatku?'

Andai kau Gloria dan aku Melman...
Karena kita tidak bersama di setengah belahan bumi lainnya, akankah kau mengelilingi kembali setengah lingkar bumi?
Kembali ke titik semula untuk menemuiku?

***

Apa yang kulakukan?
Aku mempertanyakan keputusanku di saat hal itu tidak dapat ditarik kembali.
Ditambah beberapa kata umpatan pada diri sendiri, aku membetulkan posisi dudukku.
Berpuluh-puluh pertanyaan retorik terus memenuhi isi kepala selama aku memandang keluar jendela yang basah oleh titik-titik hujan.

Kau gila, ya?
Kau tidak tahu apa yang kau lakukan?
Apa yang kau harapkan?
Kau tahu, kan apa yang akan kau hadapi?

Pada akhirnya kata-kata di e-mail terakhirmu memenangi pergulatan perasaan ini.

Kulakukan juga perjalanan ini.
Perjalanan panjang untuk menemui kau yang selama ini tanpa sadar telah menawan sepotong kecil hati ini.
Sepotong kecil yang berisi sebuah kunci di dalamnya.
Dan mungkin juga sebuah remot AC ruang hati ini.
Aku menyetel suhunya terlalu rendah saat kau pergi.

Kulakukan juga perjalanan setengah lingkar bumi ini, hanya untuk mengucapkan selamat atas pernikahanmu.

'Aku benar-benar mengharapkan kehadiranmu.'


Ya, setidaknya pada akhirnya kau menginginkan kehadiranku.